Morowali Elit Tapi Listrik Sulit, Jeritan Hati Masyarakat Witaponda-Bumiraya Saat Aksi Demo PLN dan Pemda 

    Morowali Elit Tapi Listrik Sulit, Jeritan Hati Masyarakat Witaponda-Bumiraya Saat Aksi Demo PLN dan Pemda 
    Tampak aksi demo masyarakat Witaponda-Bumiraya

    MOROWALI, Sulawesi Tengah - Masyarakat Witaponda-Bumiraya yang tergabung dalam Forum Witaponda-Bumiraya Bersatu melakukan aksi demonstrasi sekaligus audiensi di Kantor Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali, Senin (20/05/2024).

    Aksi demontrasi dilakukan masyarakat merupakan puncak dari keresahan yang dirasakan selama ini atas tidak stabilanya listrik di dua Kecamatan yakni Kecamatan Witaponda dan Bumi Raya, kabupaten Morowali.

    "Listrik yang tiba-tiba padam tanpa ada pemberitahuan dan bahkan waktu padam lebih lama daripada menyalanya, sangat merugikan masyarakat Witaponda dan Bumi Raya", tutur Dedi saat berorasi didepan kantor Camat Witaponda. 

    Dilanjutkan orasi dari orator lainnya mengatakan bahwa Morowali yang konon katanya kaya dan elit banyak tambang, faktanya masih terdapat dua kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar kedua, sering mengalami pemadaman listrik.

    "Bahkan, jargon daerah penyedia nikel terbesar dunia untuk bahan baterai listrik, ironisnya malah kesulitan listrik", ungkap Ristan Korlap aksi dari Bumi Raya di Amini pengunjuk rasa lainnya.

    Aksi dilanjutkan dengan menutup jalan Trans Sulawesi di depan Kantor Kecamatan Witaponda disertai pembakaran ban yang menyebabkan macet dan lalu lintas dialihkan. 

    Ditempat yang sama, Hisam dari Staf Ahli PJ Bupati mengatakan bahwa salah satu sebab menurunnya tegangan listrik dan terjadi pemadaman karena keberadaan industri sawit seperti PT. Tamaco dan PT. ANA, yang mendapat aliran listrik dari PLN Kolonodale. 

    "Seharusnya peruntukan listrik tersebut hanya untuk rumah tangga dan bisnis usaha masyarakat, bukan untuk industri, tapi kenapa ada aliran listrik untuk industri hingga 500kv", ujarnya. 

    Senada curhatan seorang ibu rumah tangga mengatakan Peralatan rumah tangga, barang-barang elektronik, rusak semua tapi tak pernah mendapatkan kejelasan soal ganti rugi yang merupakan haknya konsumen pelanggan listrik.

    "Kami sering bertengkar dengan suami hanya karena persoalan yang disebabkan rusaknya alat-alat rumah tangga, jadi bagaimana itu pertanggungjawabannya", ungkap seorang ibu rumah tangga yang turut berorasi dalam aksi tersebut. 

    Ketika waktu menunjukkan pukul 11.00 WITA, peserta aksi dan perwakilan dari PLN, Pemda Morowali, dan Pemerintah Kecamatan memasuki gedung STQ untuk dilakukan audiensi, tanya jawab masyarakat dengan perwakilan-perwakilan yang ada minus anggota DPRD yang tak seorangpun hadir walaupun undangan sudah dilayangkan. 

    Pada saat audiensi, masyarakat minta agar tuntutannya dijawab oleh Pemda dan PLN  dengan solusi konkrit, bukan normatif.

    "Apabila solusi konkrit yang kami tuntut tidak diindahkan, diremehkan atau tak dianggap serius, kami akan kembali melakukan aksi yang lebih besar dan akan tutup jalan sampai tak bisa lagi diakses. Sudah cukup kami dijanji dan diiming-imingi, sedangkan yang kami butuhkan langkah nyata mitigasi darurat listrik untuk 3-6 bulan ke depan, sebelum program pengadaan penambahan daya listrik atau Sutet tersambung", tegas H. Jhoni Gozal alias Haji Piala! 

    Diakhir pertemuan disepakatilah beberapa poin tuntutan yang ditandatangani oleh seluruh pihak dengan disaksikan oleh masyarakat. Tentu saja semua harus dibuktikan dalam beberapa hari ke depan, apakah Morowali benar-benar sudah jadi elit, atau masih tetap saja listrik sulit.

    Berikut sejumlah point yang disepakati yakni:
    1. PLN memutuskan supply listrik ke industri PT tamako dan PT anak Morowali dan Morowali Utara untuk kestabilan listrik di witaponda Dan Bumi Raya dalam waktu 1 x 24 jam.
    2. Pemerintah daerah dan PLN menyediakan PLTD kontainer untuk mitigasi darurat bagi dua Kecamatan yakni witaponda Dan Bumi Raya 2 x 24 jam.
    3. PLN melakukan stabilitas listrik di kecamatan witaponda dengan melakukan interkoneksi PLTD Bungku dan PLTD Kolonodale.
    4. Pihak PLN dan Pemda mengaktifkan kembali PLTD Bahonsuai.
    5. Pemda mengeluarkan Perda dan kebijakan mengenai penertiban pohon yang dilintasi kabel listrik.
    6. PLN mengganti rugi kerusakan yang ditimbulkan dengan pemotongan biaya listrik 20% sampai dengan 35% untuk meteran reguler maupun meteran pulsa pada saat pembayaran sesuai aturan perundangan berlaku mulai bulan Juni 2024.
    7. PLN di bantu pemerintah Kecamatan menyediakan fasilitas pengaduan yang bertugas menyelesaikan persoalan kompensasi dan ganti rugi.
    8. Apabila poin 1 sampai dengan 6 tidak diindahkan dan tidak ada itikad baik dari pihak terkait maka masyarakat kita ponda Dan Bumi Raya akan melakukan aksi protes yang lebih besar.

    Kesepakatan tersebut ditandatangani masing-masing pihak terkait yakni Hisyam K Tenaga ahli Pj Bupati Morowali, Yusfatan Plt Kadis perumahan Morowali, Arif Mahmid Kabid Sapras Dinas Perumahan, Nasron Camat Witaponda, M Sofyan PLN kolonodale, Kadri Sy. Ishak Manager PLN Bungku, Ristan Forum Wita Raya Bersatu, H.Jhony Gozal Forum Wita Raya Bersatu.

    (PATAR JS)

    morowali
    Patar Jup Jun

    Patar Jup Jun

    Artikel Sebelumnya

    Polsek Bungku Barat Patroli ke Tempat Wisata...

    Artikel Berikutnya

    Jangan Ditiru, Seorang Perempuan di Onepute...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden RI Setelah Kunjungan Kerja di Mesir dan Ikuti Rapat Terbatas Dengan Presiden
    Polri Lakukan Pelatihan Gabungan Ambulans Udara, Tingkatkan Pelayanan Darurat Saat Nataru
    Panglima TNI Terima Audiensi Siswa-Siswi SMA Taruna Nusantara
    Lanud Sultan Hasanuddin Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Maros
    Polda Jatim Lakukan Pengecekan Senpi dan Amunisi Anggota
    Lakukan Sosialisasi, PT Batu Alam Prima Rencana Tambang Batu Gamping di Desa Lahuafu Morowali 
    Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Korupsi Perusda, Kejari Morowali: Tersangka IK Dalam Kondisi Sakit Tunda Pemeriksaan
    Kemnaker Gelar Sosialisasi Fitur Daring Pengukur Tingkat Kepatuhan di Kawasan IMIP
    PT Batu Alam Prima Berikan Bantuan Paket Sembako ke Warga Terdampak Banjir di Desa Lahuafu Morowali
    Dukung Penurunan Angka Kebutaan di Indonesia, PT Vale IGP Pomalaa Gelar Operasi Katarak Gratis bagi Warga Kolaka
    Kejari Kerangkeng 5 Tersangka Dugaan Korupsi Rp.700 juta lebih Proyek Batu Gajah di Desa Dampala APBD 2023, Termasuk PPK BPBD Morowali Inisial AR
    Black Campaign Terpa Cagub Anwar, Tim Hukum BERANI Ingatkan Pelaku Penyebar Hoax Berpotensi Dipidana
    Kejari Morowali Pastikan Isi Selebaran Yang Beredar Luas terkait Salah Satu Cagub Sulteng 2024 adalah Hoaks 
    Debat Akhir Pilkada Morowali, Paslon RAHA Paling Memukau Bikin Masyarakat Mantap Nyoblos Nomor 4
    Rayakan HUT Ke-129, Bank BRI Cabang Morowali Hadirkan Group Band Republik Hibur Nasabah dan Bagi-Bagi Hadiah 
    Demo Bupati Morowali, AMMM Jilid II: Bagaimana Bisa Sejahtera Bersama Terwujud Urus Listrik Saja Tidak Bisa
    Bakal Ada Pihak Bertanggungjawab Dikerangkeng Terkait Dugaan Korupsi Rp.46 M lebih di Dinas Perikanan Morowali
    MK Pelaku Dugaan Cabul Kabarnya di Aktifkan Kembali Posisi Manager Security PT BTIIG, Ada Apa...?
    Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah Shalat Idul Fitri di Lapangan Makorem 132/Tdl, Dihadiri Gubernur Sulteng 
    Bukber Bareng KKLT, Wabup Lutim Sebut Kontribusi PT Vale Besar Dalam Pengembangan SDM

    Ikuti Kami